SEPI: SDN Batusapi Desa Cibodas, Kecamatan Palabuhanratu tampak sepi tak ada aktivitas sekolah tatap muka. | Sumber foto: Wafik Hidayat |
Kepala Sekolah SDN Batusapi Desa Cibodas, Dodi Setiabudi mengatakan, pihaknya saat ini menerapkan sistem belajar luring (offline) kepada siswanya. Sebab jika menggunakan daring (online) masih banyak kendala rumit yang tidak bisa dipaksakan.
"Daring tidak bisa, banyak kendala yang cukup rumit, mulai dari siswa tak memiliki gawai hingga tidak adanya sinyal telepon dan internet," ujarnya kepada lingkarpena.id, Rabu (5/8/2020).
Kepala Sekolah SDN Batusapi, Desa Cibodas, Kecamatan Palabuhanratu, Dodi Setiabudi saat ditemui lingkarpena.id di sekolahnya. | Sumber foto: Wafik Hidayat |
"Satu kelompok belajar diisi oleh lima orang siswa, nantinya guru berkeliling mengajar ke masing-masing kelompok itu. Cape sih memang, tapi harus bagaimana lagi," ungkapnya.
Menurutnya, jumlah siswa yang harus mendapatkan pengajaran di tahun ajaran 2020 ini sebanyak 293 orang yang tersebar dibeberapa wilayah Desa Cibodas. Dengan demikian hampir 60 kelompok belajar yang harus disambangi guru.
"Bisa dibayangkan bagaimana perjuangan guru menghadapi situasi ini, mereka harus ke sana kemari supaya semua muridnya mendapatkan pembelajaran," jelas pria yang hobi berkendara menggunakan sepeda motor vespa ini.
Ia berharap situasi Pandemi Covid-19 bisa segera berlalu, agar sistem pendidikan yang dilaksanakan bisa berjalan maksimal dan efektif.
"Saya sih ingin kegiatan belajar mengajar tatap muka bisa segera dilaksanakan, kasihan juga guru harus mengajar ke sana kemari, mending kalau lokasinya dekat, kalau jauh kan repot juga," pungkasnya.
Reporter : Wafik Hidayat
Editor : Surya Adam